Kabar tersebut terungkap karena FR-12 ngambek keinginannya tidak dipenuhi manajemen Sriwijaya FC. "Beberapa waktu lalu, dia (Ferry) sempat menghubungi manajemen untuk meminta gajinya dibayar lebih dulu karena ada keperluan. Kami lalu mengusahakannya, namun setelahnya terjadi kesalahpahaman karena kami hanya mampu memberikan pembayaran satu bulan gaji," ungkap Direktur Keuangan Sriwijaya FC Augie Bunyamin, kemarin (2/9).
Dari situlah, FR-12 yang telah banyak meraih kesuksesan bersama Sriwijaya FC menampakkan gelagat yang mencurigakan. Sama halnya dengan apa yang dilakukan trio Firman Utina, M Ridwan, dan Supardi, yang tiba-tiba hengkang ke Persib Bandung.
"Kami telah berusaha memenuhi permintaannya. Bukan hanya sekali ini saja. Semua pemain menjadi prioritas kami. Hanya saja apabila terjadi sesuatu di belakang kami, kami tidak tahu. Yang jelas kami akan pertahankan pemain yang musim lalu bersama. Jika memang mereka yang ingin meninggalkan Sriwijaya, kami tidak bisa berbuat apa-apa," beber Augie.
Secara pasti, lanjut Augie, belum ada pembicaraan FR-12 merapat ke Persib Bandung. Namun, hal itu sangat mungkin terjadi mengingat Persib beberapa waktu lalu melepas penjaga gawangnya Jendry Pitoy dan belum mendapatkan penggantinya hingga saat ini. Apalagi, dengan dukungan pendanaan konsorsium yang melimpah, Persib gampang merekrut pemain yang diinginkan untuk merealisasikan target juara.
FR-12 sendiri sulit dikonfirmasi mengenai hal tersebut kemarin. Pemain kelahiran Palu, Sulawesi Tengah, 28 Desember 1982 itu langsung mematikan ponselnya ketika mengetahui wartawan koran ini mengonfirmasinya. Bahkan, ketika dicoba kedua kalinya, nada sela ponsel pemain yang juga dijuluki spiderman tersebut tidak ada lagi.
Sekedar untuk diketahui, Ferry Rotinsulu mengawali karier sepak bolanya di level profisional bersama Persipal, Palu sejak 1999. Empat musim tampil bersama klub di tanah kelahirannya itu. FR-12 hengkang ke Persijatim Solo FC yang akhirnya berevolusi menjadi Sriwijaya FC. bersama Laskar Wong Kito, FR-12 beberapa kali meraih titel kiper terbaik. Puncaknya, saat mengantarkan tim kebanggaan Sumsel meraih double winner (juara Liga Indonesia dan Copa Indonesia) pada musim 20072008. (cj1/ce2)
Sumatera Ekspres, Senin, 3 September 2012
0 komentar:
Posting Komentar