Sabtu, 25 Agustus 2012

Ketika Pemain Sriwijaya FC Rayakan Idul Fitri 1433 H

Share on :

Dari Tertahan di Rumah sampai Rayakan Ritual Lebaran

Bagi kebanyakan orang, Lebaran tahun ini gak jauh beda dengan hari besar Islam sebelumnya. Tapi bagi pemain sepak bola, Idul Fitri 1433 H sangat istimewa. Kenapa?

* * * * * * * * * * * * * *



SUDAH menjadi rahasia umum bahwa waktu pemain sepak bola habis di lapangan bersama si kulit bundar. Apakah bulan puasa atau pun Lebaran. Namun, saat merayakan Idul Fitri 1433 H, sangat berbeda. Sebab, semua aktifitas menendang bola berhenti. Kompetisi Indonesia Super Liague (ISL) dan Indonesia Primer League (IPL) selesai sebelum puasa. Musim 2012/2013 ISL baru akan digulirkan November, sementara kompetisi resmi PSSI baru akan berjalan tahun depan. Kondisi jelas memanjakan pemain sepak bola khususnnya pemain Sriwijaya FC saat merayakan Lebaran.

"Memang sangat berbeda Lebaran tahun ini. Kami bisa lebih leluasa atur waktu untuk berlebaran. Tidak seperti musim-musim sebelumnya, saat lebaran kami dikejar-kejar masuk latihan untuk bertanding," terang kiper Sriwijaya FC Ferry Rotinsulu kala dihubungi kemarin.

Maklum, dimusim-musim sebelumnya kompetisi masih berjalan di tengah Lebaran dan puasa. Dua hari atau tiga hari setelah Lebaran pemain sudah harus kembali ke mes guna persiapkan diri berjuang untuk klub. Sayang, di saat liburan panjang terbentang. Ferry tetap tidak bisa leluasa atur jalan-jalan untuk refreshing.

Ferry menjelaskan, istrinya yang bekerja di Bank SumselBabel membuatnya tidak leluasa atur jadwal liburan ke luar kota. Sebab, istrinya sudah harus masuk kantor kemarin. Alhasil, lbur panjang yang tersaji di depan mata harus dihabiskan di rumah saja saja bersama keluarga.

"Rencananya liburan ke pantai daerah Bangka jika waktunya libur sama-sama panjang dengan istri. Lihat pantai yang shoting Laskar Pelangi. Cua di satu sisi istri libur sebentar," ungkapnya.

"Tapi gak apa-apa, waktunya dihabiskan bersama anak-anak dan ziarah ke almarhum ayah mertua selanjutnya silaturrahmi ke keluarga istri baru ke keluarga sendiri," lanjutnya.

Tak jauh beda dengan Ferry, Mahyadi Pangabean juga alami kondisi yang sama. Dia tidak bisa memanfaatkan libur panjang untuk jalan-jalan. Sebab, dia baru saja mendapatkan momongan kedua yang baru berusia lima bulan.

"Gak bisa kemana-mana karena ada si kecil. Kasihan kalau dajak jalan jauh. Meskipun sebenarnya ada keinginan jalan-jalan karena jarang mendapatkan libur panjang saat Lebaran," terang Mahyadi.

Mahyadi juga mengaku pengen refresihng ke pantai jika tidak ada si kecil. Karena si kecil, dia harus rela habiskan waktu liburan di rumah saja. Lebaran tahun ini, bek kanan Sriwijaya FC ini merayakannya di Palembang. "Tahun kemarin lebaran di Medan. Digilir karena memang jarak ke Medan-Palembang bisa sampai 34 jam perjalanan darat. Sesekali saya futsal isi waktu sekalian jaga kondisi," ucapnya.

Beda dengan Firman Utina. Gelandang Sriwijaya FC ini tak mau sia-siakan liburan panjang iniuntuk berlibur. Dia mudik ke Manado untuk rayakan Lebaran bersama keluarga besar. Sekalian ziarah ke kubur sang bapak. "Lebaran kali ini memang berkah buat kami. Liburan panjang saya bisa pulang ke Manado hari ini (kemarin, red). Kesempatan yang tidak pernah saya dapatkan sejak terakhir kali saya pulang pada 2007 silam," terang Firman.

Firman akan berada di Manado sampai awal September. Di sana, dia akan lakukan ritual yang sakral tapi jarang dilakukan karena kesibukannya sebagai seniman lapangan hijau. Yakni, merayakan penutupan Lebaran yang jatuh di hari ketujuh bersama tetangga. "Sudah lima tahun saya tidak pernah rayain acara penutupan Lebaran bersama tetangga. Saat perayaan kami tak permasalahkan agama. Kami undang semuanya untuk merayakan penutupan lebaran. Momen itu yang sangat ditunggu-tunggu," jelasnya. (*/ce3)

Kumaidi, Jakarta
Sumatera Ekspres, Sabtu, 25 Agustus 2012

0 komentar:

Posting Komentar