Jeli Pilih Pemain, "Mesra" di Ruang Ganti
Pasukan Sriwijaya FC sempat tertatih-tatih menuju tangga juara Inter Island Cup (IIC) 2012. Namun Coach Sriwijaya FS Kas Hartadi mampu memperbaiki tim hingga menembus final dan berhasil raih gelar IIC untuk kali kedua. Apa rahasianya?
* * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * *
Edi Triono - PalembangHampir 90 persen skuad utama Sriwijaya FC dihuni muka baru. Pemain lama yang bertahan di antaranya penjaga gawang Ferry Rotinsulu, gelandang Ponaryo Astaman, dan defender Mahyadi Pangabean dan Achmad Jufriyanto.
Karena perubahan besar itu membuat sepak terjang pasukan klub berjuluk Laskar Wong Kito ini ssempat diragukan terutama soal kekompakan. Terlebih pemain rekrutan anyar mereka berasal dari beberapa klub berbeda.
Misalnya penyerang Boakay Eddie Foday (Persiwa Wamena), M Fakhruddin (Deltras Sidoarjo), Ali Khadafi (PSPS Pekanbaru), dan Sultan Samma (Persiba Balikpapan). Namun dengan "sejuta" cara Kashartadi mampu meramu dan menjadikan mereka solid.
Saat dikonfirmasi Kas --demikian biasa disapa-- mengaku tidak begitu berat untuk menyatukan visi dan misi pemain. Meski mereka dari berbagai kesebelasan. "Syaratnya kami harus saling memahami. Saya tidak pernah menjaga jarak dengan pemain baik di dalam maupun di luar lapangan," ujar tactitian asal Solo, Jawa Tengah ini kepada koran ini, kemarin (26/12).
Ayah King Eric Cantona ini juga selalu setia mendengarkan keluh kesah anak buahnya. "Biasanya memang sehari sebelum pertandingan saya sering sowan ke kamar para pemain. Saya tanya satu per satu apa ada masalah dengan keluarga, gimana kondisi kesehatannya apakah benar-benar sudah siap. dari situ saya bisa simpulkan pemain mana yang benar-benar siap masuk line up," bilang dia.
Menurutnya kemesraan di ruang ganti baik sebelum, saat jeda maupun usai pertandingan juga teramat penting. Karena itu ia terus berusaha menjaga keharmonisan antarpemain dalam locker room (kamar ganti pemain). "Biasanya selama di locker room lebih sering bercanda dari pada seriusnya. Mungkin pas paparan strategi saja sedikit serius. Selain itu biasa saja, tujuan kita agar pemain tetap enjoy," terang dia.
Mantan arsitek Sriwijaya FC U-21 ini juga terkenal jeli melihat pemain. Sebagai bukti Tantan Dzalikha pemain yang diprediksi kariernya bakal menurun justru kembali bersina. Padahal pemilik jersey 10 ini didatangkan dengan biaya tidak terlalu mahal (kurang Rp 800 juta).
Ya, sebelum gabung klub peraih juara gelar juara Piala Indonesia secara berturut-turut (2007/2008/2009 dan 2009/2010) ini orang tidak begitu mengenal Tantan. Namun kini mantan pemain Persita Tangerang ini menjadi satu-satunya pemain Sriwijaya FC yang dipanggil Tim Nasional (Timnas) Indonesia proyeksi Pra Piala Asia 2015.
"Ya, Tantan memang main cukup bagus selama di IIC. Di final ia juga mampu menciptakan gol. Mungkin karena itu Tantan dilirik Timnas," terang pria yang terkenal murah senyum ini.
Di sisi lain defender Sriwijya FC Achmad Jufrianto menilai Kas sebagai sosok pelatih yang memiliki sikap kebapakan. "Coach sangat baik. Dia (Kashartadi, red) sangat tahu dengan keinginan pemain. Misal, usai main para pemain dikasih libur. Selain itu dia juga tidak terlalu banyak aturan," timpal dia.
Lanjut dia lagi, Kas juga terbilang akrab dengan seluruh pemain. "Jadi kami seperti teman biasa bahkan kayak adik kakak. Kadang-kadang kita makan bareng rame-rame keluar mess. Yang jelas para pemain dibuat enjoy selalu," tutup dia.
Sriwijaya FC sendiri kini menjadi klub paling sukses dalam negeri. Baru berusia delapan tahun (sejak berdiri 23 Oktober 2004) tapi Laskar Wong Kito --julukan Sriwijaya FC-- sudah mampu merebut sembilan gelar.
Hebatnya hampir semua mahkota sepak bola Tanah Air sudah disentuh. Mulai piala paling bergengsi Liga Indonesia yang sudah dirasakan musim 2007 dan kini berganti Indonesia Super League (ISL) juga sudah didapatkan muusim lalu. Selain itu Tim Bumi Sriwijaya berhasil raih Piala Indonesia tiga kali berturut-turut (2007, 2008-2009 dan 2009/2010).
Ditambah champions kejuaraan pra-musim Community Shield (CS) didapat musim 2010. Belum lagi trofi bergengsi laga perang bintang dimenangi musim lalu dan dilengkapi dua gelar IIC yang terakhir diboyong dari Manahan Solo (23/12) lalu. (ion/ce1)
Skaud Sriwijaya FC 2012/2013
Pelatih: Pelatih kepala Kashartadi, Pelatih penjaga gawang Indra Yadi, Asisten pelatih Hartono Ruslan
Pemain Asing: Boakay Eddie Foday (Persiwa), Diogo Santos (Timor Leste), Erick Weeks Lewes (Persiwa), Ali Khadafi (PSPS Pekan Baru).
Pemain Lokal: Ferry Rotinsulu, Rivky Mokodompit, Andi Irawan, Achmad Jufrianto, Tri Guntoro, M Sobran, Mahyadi Panggabean, Chairul Huda, Risky Dwi Ramadhana, M Fakhruddin (Deltras Sidoarjo), Abdul Rahman (PS Semen Padang), Sultan Samma (Persiba Balikpapan), Tantan (Persita Tangerang), Aliudin (Persib), Taufik Kasruddin (Persela), Imanuel Fatwa (Persiwa), Dodok Anang (Deltras Sidoarjo)
Pemain Magang: Cristian Rotinsulu (SFC under 21), Lintang (Persis Solo), Kamaluddin (PS Banyuasin), Ramda Pratama (Akademi Sepak Bola SFC), Rizky Nova Alkatiri (PS Palembang).
Sumatera Ekspres, Kamis, 27 Desember 2012
0 komentar:
Posting Komentar