Nasib serupa juga dialami Persipura yang sukses juara IIC tahun 2011 dan gagal merebut juara ISL musim 2011-2012. Apakah kutukan tersebut akan kembali menimpa Laskar Sriwijaya musim depan? jika dilihat dari komposisi pemain Sriwijaya FC masih kalah jauh dengan Persipura, Arema Cronous dan Persib Bandung. Tiga tim unggulan tersebut diperkuat pemain berlabel bintang.
Pelatih kepala Sriwijaya FC, Kashartadi menanggapi dingin dan begitu serius saat ditanya kutukan juara IIC. "Ah saya tidak percaya, ada kutukan, yang benar saja ada kutukan bagi sang juara IIC," jelas pria yang rajin tersenyum ini saat ditemui wartawan koran ini seusai melakukan latihan bersama anak asuhnya.
Menurut pelatih kelahiran Solo itu, menentukan juara itu bukan dari kutukan atau karena mengikuti turnamen pramusim. Tapi semua tergantung permainan. "Menurut saya, bisa menjuarai suatu turnamen itu harus bermain bagus, kalau juga tidak juara, bukan berarti kutukan," Tutup Mas Kas sapaan Kashartadi kemarin.
Hal senada juga dikatakan oleh Hendri Zainuddin, Direktur Teknik dan SDM PT Sriwijaya Optimis Mandiri (PT SOM), mengatakan, tidak ada hubungannya antara juara IIC akan gagal meraih gelar ISL musim depan. Mnurutnya suatu kemenangan itu datangnya apabila sudah menjalani suatu proses dalam permainan. "Saya tidak percaya dengan kutukan. Yang jelas setiap kemenangan itu butuh proses untuk menang," tegas anggota DPRD Banyuasin ini. (cj12/nan/ce2)
Sumatera Ekspres, Jumat, 28 Desember 2012
0 komentar:
Posting Komentar