Beberapa kontingen yang sudah datang dan menjalani latihan belum puas dengan infrastruktur yang ada. Bahkan, sebagian kontingen mengkhawatirkan keadaan venue saat pelaksanaan pertandingan.
"Kondisi sekarang tidak ada masalah soal venue. Namun, danau di sini buatan, jadi bila selama dua minggu ini tidak turun hujan, kondisinya sangat mengkhawatirkan. Sebab, bukan tidak mungkin terjadi pendangkalan sehingga pertandingan tidak bisa maksimal," kata pelatih dayung Kaltim, Amin Hasan, kemarin (25/8).
Amin melanjutkan, bila memang pendangkalan terjadi, pihaknya tidak keberatan untuk berpindah tempat pertandingan. Sebab, bagi dirinya dan tim, lebih mementingkan kondisi venue yang maksimal agar bisa meraih prestasi maksimal.
"Memang sebelumnya ada rencana ada perpindahan venue ke Palembang lantaran kondisi mengkhawatirkan. Bila itu memang harus dilakukan, kami tidak ada masalah. Terpenting, kami bisa bertanding secara maksimal," lanjutnya.
Dari pantauan koran ini, kondisi infrastruktur juga masih berantakan. Seperti aliran selokan di sekitar venue baru di gali dan belum dibuat. Beberapa pekerja juga masih terlihat melakukan pengerjaan di sekitar venue.
Selain kondisi venue yang mengkhawatirkan, para peserta juga dibingungkan soal perlengkapan dan peralatan. Terutama untuk dragonboat. Pasalnya, perjanjian dari pengurus pusat, untuk nomor ini disedikan oleh panitia.
"Pada kenyataan, peserta diminta untuk menyewa kepada panitia. Katanya perahu akan dipinjamkan. Namun, kenyataannya kami diminta menyewa. Inikan sangat membingungkan. Biasanya, untuk nomor ini selalu disiapkan oleh panitia," tambahnya.
"Bukan hanya kami saja, kontingen dari Papua juga menyesalkan hal ini. Dan mereka harus menyewa di Pekan Baru. Kemungkinan nanti kami akan gantian denngan kontingen Papua. Untuk sementara ini, kami belum bisa latihan," ujar manajer dayung Kaltim, Yusuf. (gsm/ce3)
Sumatera Ekspres, Minggu, 26 Agustus 2012
0 komentar:
Posting Komentar